Kamis, 29 Oktober 2015

PETA



Peta adalah presentasi dari dunia nyata dalam bentuk 2 dimensi yang digambarkan diatas bidang datar dengan proyeksi tertentu dan skala tertentu.
1.4       JENIS PETA DAN KEGUNAANNYA
Berdasarkan jenis informasi yang dipresentasikan, peta dibedakan menjadi dua, yaitu : PETA DASAR dan PETA TEMATIK. Peta dasar, peta yang mempresentasikan permukaan bumi dengan informasi yang besifat umum. Peta topografi dapat dikategorikan sebagai peta dasar. Peta tematik, peta yang mempresentasikan permukaan bumi dengan informasi yang mengacu pada tema tertentu. Peta tematik merupakan peta turunan dari peta dasar. Contoh peta tematik : Peta Land Use, Peta Geologi, Peta Curah Hujan, Peta Hidrologi, Peta Hidrografi, Peta Oseanografi, Peta Tata Ruang dll.
Berdasarkan teknik penyajiannya, peta dibedakan menjadi : peta garis, peta foto dan peta digital. Peta garis adalah suatu peta yang isinya (objek) disajikan dalam bentuk titik-titik, garis dan luasan. Peta foto adalah suatu peta yang isinya disajikan dalam bentuk citra (pemotretan/exposure dari udara). Peta foto umumnya diperoleh dari mozaik foto udara/orthofoto. Peta digital adalah suatu peta yang isinya (objek) disajikan dalam bentuk angka-angka (kode-kode tertentu) dengan visualisasinya dilakukan dengan menggunakan layar monitor (komputer).
Manfaat peta dalam menunjang kegiatan pembangunan adalah sebagai sarana yang mendasar, antara lain dalam : Proses perencanaan, pengambilan keputusan terhadap mungkin-tidaknya suatu kegiatan dilakukan, pemantauan proses pelaksanaan kegiatan suatu pembangunan atau tambang.
Kenapa demikian ? Karena :
1          Peta merupakan alat komunikasi yang berisikan pendapat mengenai segala sesuatu yang ada di permukaan bumi secara grafis.
2          Peta mempunyai sifat keruangan (spasial), artinya segala sesuatu yang menyangkut objek di permukaan bumi digambarkan secara grafis dengan posisi tertentu. Posisi tersebut berlaku umum (terikat pada orientasi tertentu), sehingga keberadaannya di permukaan bumi dapat direkontruksikan kembali. Sebagai contoh : dalam terapannya pada sumber daya mineral, yang harus diketahui sedini mungkin adalah berapa besar cadangan yang tersedia, dimana letaknya dan bagaimana kualitas kandungannya. Untuk mengetahui dimana berarti kita sudah berbicara mengenai penyebarannya yang berkaitan dengan tempat dan ruang.
3          Alasan praktis, dengan bentuk dan ukuran peta yang relatif kecil (kertas, disket, harddisk) kita dapat menerawang ke dunia nyata dan membayangkan apa yang ada di suatu lokasi tertentu tanpa harus berada di lokasi tersebut.
4          Peta mempunyai sifat yang up-to-date, artinya isi yang tercakup pada suatu peta setiap kurun waktu tertentu harus diperbaharui sesuai dengan keadaan fisik yang ada di dunia nyata.
Bagi para pemakai peta, pengetahuan dasar yang harus dipahami antara lain, sebagai berikut :
a.    Pengetahuan tentang kelengkapan informasi yang disajikan pada peta dan skala.
b.    Pengetahuan mengenai simbol, informasi tepi dan keterangan pelengkap lain.
c.    Pengetahuan tentang sistem proyeksi, menyangkut bidang referensi, sistem koordinat, bidang proyeksi, faktor skala, konversi grid dan lain-lain.


Berdasarkan skala, pengelompokan peta dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.        Peta skala besar, skala 1 : 10.000 dan lebih besar.
2.        Peta skala menengah berkisar antara 1 : 10.000 sampai 1 : 100.000.
3.        Peta skala kecil, skala 1 : 100.000 dan lebih kecil.

1.5       SKALA, LEGENDA DAN ORIENTASI PETA
1.5.1    SKALA
Skala merupakan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak sesungguhnya di permukaan bumi (jarak datar).
Ada beberapa cara untuk menyatakan skala peta, antara lain :
     a.          Persamaan (skala teknis).
Misal :   1 cm = 100 m, artinya 1 cm jarak di peta sama dengan 100 m jarak yang sebenarnya di permukaan bumi.
     b.          Perbandingan (skala numeris).
Misalnya  :  1 : 50.000, artinya 1 cm jarak di peta sama dengan 500 m jarak yang sebenarnya di permukaan bumi.
     c.          Grafis (skala grafis).
Misalnya :

Artinya panjang garis menunjukkan panjang sebenarnya sama dengan 1 : 2.000, artinya 1 cm jarak di peta sama dengan 20 m jarak yang sebenarnya di permukaan bumi.

1.5.2    LEGENDA
Peta merupakan media komunikasi antara pembuat dan pemakai peta, informasi tersebut disampaikan dalam bentuk simbol-simbol. Daftar simbol dan keterangannya yang ada di peta dinamakan sebagai legenda.

1.5.3    ORIENTASI PETA
Di samping adanya simbol dan skala, pada peta harus pula tercantum garis yang menunjukkan arah Utara yang merupakan orientasi dari peta. Pada peta dikenal 3 macam arah Utara, yaitu : Utara geografi (sebenarnya), Utara magnetic dan Utara grid.

1.6   UKURAN-UKURAN YANG DIGUNAKAN
Di dalam diktat ini yang akan dibicarakan adalah maksud praktis, yaitu untuk membuat peta. Maksudnya dapat dicapai dengan melakukan pengukuran-pengukuran di atas permukaan bumi yang tidak beraturan, karena ada gunung-gunung yang tinggi dan lembah yang curam. Pengukuran-pengukuran tersebut dibagi dalam pengukuran yang mendatar, untuk mendapatkan hubungan mendatar titik-titik yang diukur di atas permukaan bumi. Dan pengukuran-pengukuran tegak guna mendapatkan hubungan tegak antara titik-titik yang diukur.
Untuk memindahkan keadaan dari permukaan bumi yang tidak beraturan dan melengkung pula ke bidang peta yang datar, diperlukan bidang perantara yang dipilih sedemikian  rupa, hingga pemilihan keadaan itu dapat dilakukan dengan semudah-mudahnya. Ukuran-ukuran yang   digunakan dalam ilmu ukur tanah (perpetaan),  yaitu :
a.   Panjang
Sebagai dasar ukuran panjang, diambil meter internasional atau meter standar yang disimpan di Buereau Internationale des Poids et Mesures Breteuil dekat Paris. Panjang meter standar ini sepersepuluh juta panjang meridian bumi dan merupakan jarak antara dua garis pada kedua ujung meter standar.
b.   Luas
Ukuran luas yang digunakan pada ilmu ukur tanah adalah m2
1 are = 100 m2 ; 1 ha (hektar) = 10.000 m2 dan 1 km2 = 106 m2.
c.   Sudut
Dasar untuk menyatakan besarnya sudut adalah lingkaran yang dibagi  dalam empat bagian yang dinamakan kuadran.
Cara seksagesimal membagi lingkaran dalam 360 bagian yang dinamakan derajat, sehingga satu kuadran ada 90 derajat. Satu derajat dibagi dalam 60 menit dan satu menit dibagi menjadi 60 detik.
Cara sentisimal membagi lingkaran dalam 400 bagian, sehingga satu kuadran mempunyai 100 bagian yang dinamakan grade. Satu grade dibagi menjadi 100 centigrade dan satu centigrade dibagi dalam centi-centigrade.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar