Kamis, 29 Oktober 2015

Peta Topografi



Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi, yakni meliputi tinggi – rendah dari pandangan datar (relief), pola saluran, parit, sungai, tepi laut, vegetasi baik asli maupun hasil tanaman dan obyek buatan manusia.
Peta topografi perlu dipelajari, karena terutama di dalam perencanaan, sehubungan dengan pemilihan daerah atau lokasi. Selain itu, disini juga dipelajari kemungkinan proses geologi muda yang terjadi, misalnya proses erosi, gerakan tanah, bahaya longsor, dsb. Keadaan bentang terutama distribusi batuan yang membawahinya.

1.        SKALA PETA
Skala peta yang dipakai dalam peta topografi bisa bermacam-macam, misalnya “skala perbandingan” contoh 1 : 100.000, “skala verbal” contohnya “one inch to the mile” atau seringkali dipakai “skala grafis” berupa pita garis yang dicantumkan pada peta. Yang terakhir ini seringkali dipakai sebagai pelengkap dari skala yang sudah disebutkan.
Di Indonesia, dikenal berbagai  ukuran skala  perbandingan. Skala-skala seperti 1 : 250.000; 1 : 1.000.000, dikenal sebagai skala ikhtisar. Skala 1 : 25.000; 1 : 50.000  ; 1 : 100.000 merupakan skala standar. Skala 1 : 1.000; 1 : 5.000 atau lebih umumnya disebut skala detail.


2.        TANDA-TANDA PADA PETA TOPOGRAFI
Relief permukaan bumi ditunjukkan dengan berbagai cara, misalnya dengan titik-titik ketinggian, garis bentuk atau garis ketinggian (garis kontur).
Garis kontur pada prinsipnya adalah perpotongan bentuk muka bumi dengan bidang horizontal dengan ketinggian tertentu. Garis kontur mempunyai sifat :
a)    Garis-garis kontur tidak mungkin berpotongan dengan yang lainnya.
b)    Suatu tebing yang vertikal diperlihatkan oleh kontur yang berhimpitan.
c)    Setiap kontur menutup pada dirinya sendiri dalam atau di luar peta. Dalam hal yang terakhir, garis kontur akan berhenti pada pinggir peta.
d)    Garis kontur tidak mungkin bercabang.
e)    Garis-garis kontur yang bersifat seragam menunjukkan suatu lereng yang seragam.
f)     Garis kontur yang berdekatan menunjukkan suatu lereng yang curam.
g)    Garis kontur yang berjauhan menunjukkan suatu lereng yang landai.
h)    Suatu garis kontur yang melingkar/menutup dalam batas peta menunjukkan suatu bukit.
i)      Garis kontur yang bergerigi menunjukkan suatu daerah yang rendah.
j)      Garis-garis kontur membuat pada punggung bukit atau gunung tetapi membentuk V yang tajam dalam alur-alur lembah sungai.
k)    Garis kontur maksimum suatu punggung bukit dan garis-garis minimum suatu lembah selalu terdapat berpasangan yang berarti bahwa tak sebuah konturpun dapat berada diantara nilai kontur yang lebih tinggi atau yang lebih rendah.

1 komentar: