Sabtu, 31 Oktober 2015

Pengamatan mineral secara Megaskopis



Bahan galian dapat berupa mineral atau batuan yang dapat dilakukan dengan cara megaskopis dan mikroskopis. Secara megaskopis dengan mengamati secara langsung (dengan mata telanjang atau bantuan lup) sifat fisik percontoh seperti warna, bentuk butir, kekerasan, jenis mineral penyusunnya, dan lain sebagainya. Sedangkan secara mikroskopis menggunakan alat mikroskop.
2.1       Pengenalan Mineral Secara Megaskopis
            Pengenalan mineral dapat dilakukan secara megaskopis, mikroskopis dan dengan cara analisis kimia. Pada praktikum ini membahas tentang pengenalan mineral secara megaskopis.
Mineral bijih terdiri dari kelompok :
§  Sulfida, seperti pirit, kalkopirit, galena, sfalerit, molibdenit, dsb
§  Oksida, seperti magnetit, hematite, kromit, kasiterit, dsb
§  Karbonat, seperti malakhit, azurite, dsb
§  Silikat, seperti zircon, garnierite, dsb
            Mineral–mineral tersebut dapat dikenali dengan cara mengamati sifat fisiknya (warna, ukuran butir, bentuk butir, gores, kekerasan, kilap, kemagnetan dll). Dan beberapa mineral tertentu dapat dikenali dengan sinar ultra violet. Beberapa mineral logam tertentu dapat dikenali dengan reagen/pereaksi kimia.

2.2       Pemerian Mineral (bijih) logam
            Deskripsi percontoh (mineral/bijih logam) dilakukan dengan menggunakan tabel dengan urutan sebagai berikut :
§  Tulis nomor percontoh
§  Lokasi
§  Lakukan pemerian secara megaskopis terhadap percontoh meliputi bentuk dan ukuran butir atau kristal penyusun percontoh, tekstur dan strukturnya, bentuk pemineralannya,dsb
§  Sebutkan ada berapa macam atau jenis mineral berdasarkan pengamatan secara visual
§  Setiap jenis mineral, deskripsi berdasarkan sifat fisiknya seperti besar dan bentuk butir atau kristal, warna, coreng, kilap, kekerasan, kemagnitan, dan tanda lain yang khas. Bila diduga suatu mineral tertentu yang dapat diindikasikan dengan reagen kimia
§  Nama mineral tersebut
§  Persentase mineral tersebut dalam batuan
§  Tipe Endapan

2.3       Pengenalan Bahan Galian Industri
            Deskripsi percontoh batuan atau bahan galian industri dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
§  Deskripsi secar megaskopis terhadap percontoh
§  Sebutkan jenis mineral yang terkandung, dan uraikan setiap jenis mineralnya.
§  Sebutkan nama mineralnya.
§  Perkirakan banyaknya persentase mineral tersebut .

2.4       Pengenalan Bahan Galian Energi
            Bahan galian energi padat merupakan suatu bahan tambang yang digunakan sebagai sumber energi dan berbentuk padat. Contohnya batubara dan gambut, pengenalan bahan galian ini biasanya tidak terlalu sulit yaitu dengan warnanya yang hitam, ringan dan mudah terbakar. 

2.5       Pengenalan Jenis–Jenis Ubahan
            Ubahan batuan terjadi karena aktivitas penerobosan magma, baik karena proses pneumatolitis maupun hidrotermal. Oleh karena itu jenis ubahan biasanya berkatitan dengan pemineralan (mineralization) atau pembentukan bahan galian.
            Proses ubahan mengakibatkan terjadinya perubahan sifat fisik atau susunan mineral . dengan demikian tanda dan jenis ubahan dapat ditentukan dengan cara mengamati dan memerikan perubahan sifat fisik seprti warna dan susunan mineral ubahan.

2.6       Pengenalan tipe dan Bentuk Endapan bahan galian
2.6.1    Bentuk dan Sebaran Endapan Bahan galian
            Tipe endapan bahan galian sangat berkaitan dengan pembentukan atau genesanya seperti proses magmatisma (tipe magmatik, hidrotermal, epitermal, skarn, dll), sedimentasi atau pengendapan, metamorfisma, atau malihan, dsb. Selain itu tipe endapan bahan galian ini juga berkaitan erat dengan bentuk dan kemenerusan atau kontinuitas tubuh bahan galian, serta sebaran komponen (unsur) berharganya.
Secara garis besar, bentuk dan sebaran endapan bahan galian dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
a.     Bentuk isometris sederhana, sebaran bahan berharganya relative merata.
b.     Bentuk lapisan dengan sebaran bahan berharganya relative merata atau tidak merata.
c.     Bentuk tidak sederhana (berupa lensa–lensa, system urat, atau pocket) dengan sebaran bahan berharganya tidak merata.
2.6.2     Penggambaran Tubuh Bijih atau Endapan Bahan Galian
a.     Pada bidang datar (bentuk proyeksi), digambarkan dalam bentuk peta, biasanya dengan skala besar serta lebih besar dari 1:25.000
b.     Pada bidang tegak (bentuk penampang), digambarkan secara vertical berdasarkan rekonstruksi hasil pengamtan singkapan, parit dan sumur uji serta pengeboran
c.     Dalam bentuk  tiga dimensi, biasanya sebagai diagram blok dan dalam bentuk simulasi computer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar