Peta adalah presentasi dari dunia nyata dalam bentuk 2 dimensi yang digambarkan diatas bidang datar dengan proyeksi tertentu dan skala tertentu.
1.4 JENIS PETA DAN KEGUNAANNYA
Berdasarkan jenis informasi yang
dipresentasikan, peta dibedakan menjadi dua, yaitu : PETA DASAR dan PETA
TEMATIK. Peta dasar, peta yang mempresentasikan permukaan bumi dengan
informasi yang besifat umum. Peta topografi dapat dikategorikan sebagai peta
dasar. Peta tematik, peta yang mempresentasikan permukaan bumi dengan informasi
yang mengacu pada tema tertentu. Peta tematik merupakan peta turunan dari peta
dasar. Contoh peta tematik : Peta Land Use, Peta Geologi, Peta Curah Hujan,
Peta Hidrologi, Peta Hidrografi, Peta Oseanografi, Peta Tata Ruang dll.
Berdasarkan teknik penyajiannya, peta
dibedakan menjadi : peta garis, peta foto dan peta digital. Peta garis adalah
suatu peta yang isinya (objek) disajikan dalam
bentuk titik-titik, garis dan luasan. Peta foto adalah suatu peta yang isinya
disajikan dalam bentuk citra (pemotretan/exposure dari udara). Peta foto
umumnya diperoleh dari mozaik foto udara/orthofoto. Peta digital adalah suatu
peta yang isinya (objek) disajikan dalam bentuk angka-angka (kode-kode
tertentu) dengan visualisasinya dilakukan dengan menggunakan layar monitor (komputer).
Manfaat peta dalam menunjang kegiatan
pembangunan adalah sebagai sarana yang mendasar, antara lain dalam : Proses
perencanaan, pengambilan keputusan terhadap mungkin-tidaknya suatu kegiatan
dilakukan, pemantauan proses pelaksanaan kegiatan suatu pembangunan atau
tambang.
Kenapa demikian ? Karena :
1
Peta
merupakan alat komunikasi yang berisikan pendapat mengenai segala sesuatu yang
ada di permukaan bumi secara grafis.
2
Peta
mempunyai sifat keruangan (spasial), artinya segala sesuatu yang menyangkut
objek di permukaan bumi digambarkan secara grafis dengan posisi tertentu.
Posisi tersebut berlaku umum (terikat pada orientasi tertentu), sehingga
keberadaannya di permukaan bumi dapat direkontruksikan kembali. Sebagai contoh
: dalam terapannya pada sumber daya mineral, yang harus diketahui sedini
mungkin adalah berapa besar cadangan yang tersedia, dimana letaknya dan
bagaimana kualitas kandungannya. Untuk mengetahui dimana berarti kita sudah
berbicara mengenai penyebarannya yang berkaitan dengan tempat dan ruang.
3
Alasan
praktis, dengan bentuk dan ukuran peta yang relatif kecil (kertas, disket,
harddisk) kita dapat menerawang ke dunia nyata dan membayangkan apa yang
ada di suatu lokasi tertentu tanpa harus berada di lokasi tersebut.
4
Peta
mempunyai sifat yang up-to-date, artinya isi yang tercakup pada suatu
peta setiap kurun waktu tertentu harus diperbaharui sesuai dengan keadaan fisik
yang ada di dunia nyata.
Bagi para pemakai peta,
pengetahuan dasar yang harus dipahami antara lain, sebagai berikut :
a.
Pengetahuan
tentang kelengkapan informasi yang disajikan pada peta dan skala.
b.
Pengetahuan
mengenai simbol, informasi tepi dan keterangan pelengkap lain.
c.
Pengetahuan
tentang sistem proyeksi, menyangkut bidang referensi, sistem koordinat, bidang
proyeksi, faktor skala, konversi grid dan lain-lain.
Berdasarkan
skala, pengelompokan peta dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.
Peta
skala besar, skala 1 : 10.000 dan
lebih besar.
2.
Peta
skala menengah berkisar antara 1 :
10.000 sampai 1 : 100.000.
3.
Peta
skala kecil, skala 1 : 100.000 dan
lebih kecil.
1.5
SKALA, LEGENDA DAN ORIENTASI PETA
1.5.1 SKALA
Skala merupakan perbandingan
antara jarak di peta dengan jarak sesungguhnya di permukaan bumi (jarak
datar).
Ada beberapa cara untuk menyatakan skala peta,
antara lain :
a.
Persamaan
(skala teknis).
Misal :
1 cm = 100 m, artinya 1 cm jarak di peta sama dengan 100 m jarak yang sebenarnya
di permukaan bumi.
b.
Perbandingan
(skala numeris).
Misalnya
: 1 : 50.000, artinya 1 cm jarak
di peta sama dengan 500 m jarak yang sebenarnya di permukaan bumi.
c.
Grafis
(skala grafis).
Misalnya :
Artinya panjang garis
menunjukkan panjang sebenarnya sama dengan 1 : 2.000, artinya 1 cm jarak di
peta sama dengan 20 m jarak yang sebenarnya di permukaan bumi.
1.5.2 LEGENDA
Peta merupakan media
komunikasi antara pembuat dan pemakai peta, informasi tersebut disampaikan
dalam bentuk simbol-simbol. Daftar simbol dan keterangannya yang ada di peta
dinamakan sebagai legenda.
1.5.3 ORIENTASI PETA
Di samping adanya simbol dan
skala, pada peta harus pula tercantum garis yang menunjukkan arah Utara yang
merupakan orientasi dari peta. Pada peta dikenal 3 macam arah Utara, yaitu : Utara
geografi (sebenarnya), Utara magnetic dan Utara grid.
1.6
UKURAN-UKURAN YANG DIGUNAKAN
Di dalam diktat ini
yang akan dibicarakan adalah maksud praktis, yaitu untuk membuat peta.
Maksudnya dapat dicapai dengan melakukan pengukuran-pengukuran di atas
permukaan bumi yang tidak beraturan, karena ada gunung-gunung yang tinggi dan
lembah yang curam. Pengukuran-pengukuran tersebut dibagi dalam pengukuran yang
mendatar, untuk mendapatkan hubungan mendatar titik-titik yang diukur di atas
permukaan bumi. Dan pengukuran-pengukuran tegak guna mendapatkan hubungan tegak
antara titik-titik yang diukur.
Untuk memindahkan
keadaan dari permukaan bumi yang tidak beraturan dan melengkung pula ke bidang
peta yang datar, diperlukan bidang perantara yang dipilih sedemikian rupa, hingga pemilihan keadaan itu dapat dilakukan
dengan semudah-mudahnya. Ukuran-ukuran yang
digunakan dalam ilmu ukur tanah (perpetaan), yaitu :
a. Panjang
Sebagai dasar ukuran
panjang, diambil meter internasional atau meter standar yang disimpan di Buereau
Internationale des Poids et Mesures Breteuil dekat Paris. Panjang meter standar ini sepersepuluh
juta panjang meridian bumi dan merupakan jarak antara dua garis pada kedua
ujung meter standar.
b. Luas
Ukuran luas yang
digunakan pada ilmu ukur tanah adalah m2
1 are = 100 m2
; 1 ha (hektar) = 10.000 m2 dan 1 km2 = 106 m2.
c. Sudut
Dasar untuk
menyatakan besarnya sudut adalah lingkaran yang dibagi dalam empat bagian yang dinamakan kuadran.
Cara seksagesimal membagi
lingkaran dalam 360 bagian yang dinamakan derajat, sehingga satu kuadran ada 90
derajat. Satu derajat dibagi dalam 60 menit dan satu menit dibagi menjadi 60
detik.
Cara sentisimal
membagi lingkaran dalam 400 bagian, sehingga satu kuadran mempunyai 100 bagian
yang dinamakan grade. Satu grade
dibagi menjadi 100 centigrade dan satu centigrade dibagi dalam
centi-centigrade.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar