Peta topografi adalah peta yang menggambarkan
bentuk permukaan bumi, yakni meliputi tinggi – rendah dari pandangan datar (relief),
pola saluran, parit, sungai, tepi laut, vegetasi baik asli maupun hasil tanaman
dan obyek buatan manusia.
Peta topografi perlu dipelajari, karena
terutama di dalam perencanaan, sehubungan dengan pemilihan daerah atau lokasi.
Selain itu, disini juga dipelajari kemungkinan proses geologi muda yang
terjadi, misalnya proses erosi, gerakan tanah, bahaya longsor, dsb. Keadaan
bentang terutama distribusi batuan yang membawahinya.
1. SKALA PETA
Skala peta yang dipakai dalam peta topografi
bisa bermacam-macam, misalnya “skala perbandingan” contoh 1 : 100.000, “skala
verbal” contohnya “one inch to the mile” atau seringkali dipakai “skala grafis”
berupa pita garis yang dicantumkan pada peta. Yang terakhir ini seringkali
dipakai sebagai pelengkap dari skala yang sudah disebutkan.
Di Indonesia, dikenal berbagai ukuran skala
perbandingan. Skala-skala seperti 1 : 250.000; 1 : 1.000.000, dikenal
sebagai skala ikhtisar. Skala 1 : 25.000; 1 : 50.000 ; 1 : 100.000 merupakan skala standar. Skala
1 : 1.000; 1 : 5.000 atau lebih umumnya disebut skala detail.
2. TANDA-TANDA PADA PETA TOPOGRAFI
Relief permukaan bumi ditunjukkan dengan
berbagai cara, misalnya dengan titik-titik ketinggian, garis bentuk atau garis
ketinggian (garis kontur).
Garis kontur pada prinsipnya adalah
perpotongan bentuk muka bumi dengan bidang horizontal dengan ketinggian
tertentu. Garis kontur mempunyai sifat :
a)
Garis-garis
kontur tidak mungkin berpotongan dengan yang lainnya.
b)
Suatu
tebing yang vertikal diperlihatkan oleh kontur yang berhimpitan.
c)
Setiap
kontur menutup pada dirinya sendiri dalam atau di luar peta. Dalam hal yang
terakhir, garis kontur akan berhenti pada pinggir peta.
d)
Garis
kontur tidak mungkin bercabang.
e)
Garis-garis
kontur yang bersifat seragam menunjukkan suatu lereng yang seragam.
f)
Garis
kontur yang berdekatan menunjukkan suatu lereng yang curam.
g)
Garis
kontur yang berjauhan menunjukkan suatu lereng yang landai.
h)
Suatu
garis kontur yang melingkar/menutup dalam batas peta menunjukkan suatu bukit.
i)
Garis
kontur yang bergerigi menunjukkan suatu daerah yang rendah.
j)
Garis-garis
kontur membuat pada punggung bukit atau gunung tetapi membentuk V yang tajam
dalam alur-alur lembah sungai.
k)
Garis
kontur maksimum suatu punggung bukit dan garis-garis minimum suatu lembah
selalu terdapat berpasangan yang berarti bahwa tak sebuah konturpun dapat
berada diantara nilai kontur yang lebih tinggi atau yang lebih rendah.
Makasih postinganya bisa bantu ngerjain tugas
BalasHapus